Cara menggunakan sampah organik di lingkungan rumah sebagai peluang usaha pupuk kompos. Di masa pandemi saat ini, hobi berkebun menjadi sangat populer di masyarakat dan pasti banyak daun kering yang berguguran karenanya.
Tapi mungkin rata rata orang membiarkan daunnya membusuk bahkan membakarnya. Padahal, menggunakan langkah yang benar, daun ini dapat dijadikan kompos. Hampir mustahil untuk dihindari ketika sampah untuk sementara masih menjadi masalah yang besar untuk bangsa Indonesia.
Pemerintah telah menerapkan berbagai taktik melalui berbagai lembaga sosial dan organisasi aktivis lainnya, namun hingga sekarang belum ditemukan solusi untuk masalah tersebut. Sementara itu, pemahaman masyarakat yang tidak peka untuk melakukan pengelolaan sampah bisa menjadi faktor penting penyebab berbagai permasalahan yang timbul akibat sampah.
Peluang dari Usaha Pupuk Kompos
Peluang usaha kompos sangat menguntungkan. Kompos adalah pupuk yang dibuat dari bahan ramah lingkungan serta sangat bermanfaat bagi tanaman yang ditanam para petani serta masyarakat lainnya.
Kompos ini tidak hanya menyuburkan tanaman, namun tidak merusak unsur hara pada tanah. Sehingga diyakini dengan adanya kompos tanah lebih aman dari pada dengan pupuk buatan yang bahkan lebih banyak dipakai oleh para petani.
Tetapi saat ini, banyak petani dan pecinta tanaman lebih memilih kompos dengan bahan alami dari pada kompos buatan. Oleh karena itu, permintaan terhadap kompos di pasar terus meningkat. Tentu saja, menjalankan usaha kompos adalah pilihan yang benar untuk mendapatkan banyak keuntungan.
Keuntungan Memulai Usaha Pupuk Kompos
Kemungkinan usaha pupuk kompos bisa digambarkan sebagai ide yang cemerlang. Sekarang semakin banyak permintaan di sektor pengomposan. Dari dulu hingga sekarang, kemungkinan industri pengomposan tidak terbatas. Bertani benar benar tentang menyimpan makanan manusia, jadi kompos ini selalu dibutuhkan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa pengolahan sampah organik ini bisa menjadi sumber pendapatan yang penting bagi penduduk desa. Karena petani sangat membutuhkan kompos.
Target Penjualan Pupuk Kompos
Semakin banyaknya pertanian organik dan sistem pangan di seluruh dunia, salah satunya di Indonesia, ternyata meningkatkan permintaan kompos setiap bulannya. Selain itu, beberapa pengembang pertanian organik terpenting saat ini berada di daerah yang membutuhkan kompos dalam jumlah besar.
Sebagian besar kompos itu sendiri dibutuhkan sebagai pupuk tanaman pangan dan taman. Menurut temuan pusat penelitian, lahan sawah Indonesia kurang lebih berada di wilayah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, serta Sulawesi Selatan.
Penggunaan pupuk kompos yang sudah intensif dan kebutuhannya saat ini meningkat secara signifikan. Di lahan tanaman pangan seluas sekitar 5,9 juta hektar, petani membutuhkan kompos sekitar 3 juta ton.
Sekitar 190.000 ton kompos dibutuhkan untuk sekitar 94.000 hektar lahan hortikultura. (Informasi ini dari Asosiasi Pertanian Organik Indonesia).
Kandungan pada Pupuk Kompos
Kompos memiliki konsentrasi yang sempurna baik unsur hara MAKRO (N, P, k, Ca, Mg, S) dan unsur hara MIKRO (Fe, Cu, Mn, Mo, Zn, Cl, B). Tetapi, dibandingkan dengan pupuk kimia buatan, kandungan nutrisinya lebih rendah, sehingga aplikasinya membutuhkan kompos dalam jumlah besar.
Padahal kompos bisa membuat tanah menjadi lebih subur dan juga mengandung senyawa organik yaitu asam humat dan asam fulvat yang berperan sebagai pembantu pertumbuhan.
Untuk anda yang sedang kesulitan dalam hal pengolahan kompos bisa menggunakan mesin pembuat kompos serta mesin pencacah kompos jika anda kesulitan saat proses pemotongan.